Tazkiyatun nafs imam ghazali biography in wikipedia
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. Allah juga menyatakan bahwa orang yang mensucikan jiwa mereka akan beruntung dan orang yang mengotorinya akan merugi. Tazkiyatun nafs dapat diartikan sebagai proses pembersihan jiwa. Proses ini mencakup menghilangkan perangai yang tidak sesuai dengan fitrah manusia seperti sifat iri, dengki, dan tidak sabar, serta meningkatkan sifat-sifat positif seperti kerendahan hati, kesabaran, dan ketaqwaan.
Tujuannya adalah untuk mencapai kedekatan dengan Allah dan meningkatkan kualitas hidup.
The document provides a biography of
Al-Ghazali adalah seorang filsuf dan teolog Islam yang berpengaruh pada abad ke Al-Ghazali adalah seorang sarjana yang luas dalam ilmu-ilmu Islam, termasuk fikih, teologi, tasawuf, logika, filsafat, dan psikologi spiritual. Al-Ghazali mengkombinasikan ilmu-ilmu tradisional dengan pemikiran filosofis dan spiritual, menawarkan solusi yang holistik untuk masalah-masalah keagamaan dan moral yang dihadapi umat Islam pada masanya.
Dia menjelaskan bahwa, pemahaman yang seimbang dan terintegrasi dari ajaran agama, ilmu pengetahuan, dan spiritualitas dapat membantu seseorang mencapai kedekatan dengan Allah dan mencapai kedamaian jiwa yang sejati. Tazkiyatun Nafs merupakan proses yang penting dalam perjalanan spiritual dalam Islam, karena ia membantu seseorang mencapai kedamaian jiwa dan kedekatan dengan Allah.
Al-Ghazali menjelaskan di dalam kitab Bidayat Al-hidayah bahwa tazkiyatun nafs merupakan usaha menyucikan diri dari sifat memuji diri sendiri. Dasar dari pemikiran tazkiyatun nafs berasal dari keyakinan para sufi bahwa jiwa manusia pada fitrahnya adalah suci. Fitrah ini terkotori oleh perbuatan maksiat, akibatnya, sifat-sifat buruk muncul, sehingga jiwa manusia menjadi jauh dari fitrahnya.
Sesuai dengan pandangan Al-Ghazali, tazkiyatun nafs merupakan proses yang penting untuk meningkatkan kualitas spiritual dan moral seseorang dan mencapai kedekatan dengan Allah. Proses ini dilakukan melalui introspeksi, mengenali diri sendiri, menghilangkan sifat-sifat negatif yang menghambat kedekatan dengan Allah, dan meningkatkan sifat-sifat positif yang membawa kebahagiaan jiwa yang sejati.